Senin, 21 Oktober 2013

Sekilas PhoneGap : Membuat Aplikasi Mobile Cross-platform Jadi Lebih Mudah

Membangun aplikasi perangkat iPhone, Android, Windows Phone dan Blackberry dsb membutuhkan farmework dan bahasa pemograman yang berbeda, seperti membuat aplikasi Android dengan bahasa Java atau membuat aplikasi Windows Phone dengan Bahasa C#. Tentu saja ini akan merepotkan developer karena masing-masing bahasa pemograman mempunyai karakteristik yang berbeda-beda walaupun dengan logika pemograman yang persis sama. PhoneGap memecahkan masalah ini dengan menggunakan teknologi berbasis web  untuk menjembatani aplikasi web dan perangkat mobile. 

PhoneGap adalah sebuah framework open source untuk pengembangan mobile berbasis web. PhoneGap memungkinkan developer untuk menggunakan teknologi web standar seperti HTML5 , CSS3 , dan JavaScript untuk pengembangan aplikasi cross-platform dan menghindari pengembangan aplikasi menggunakan bahasa asli masing-masing platform mobile.

Cara kerja PhoneGap

Developer sebaiknya menggunakan PhoneGap ini jika :

  • Pengembang mobile dan ingin mengembangkan aplikasi di lebih dari satu platform , tanpa harus menggunakan mesing-masing bahasa setiap platform dan tool set.
  • Pengembang mobile yang tertarik dengan pencampuran komponen aplikasi asli dengan tampilan web yang dapat mengakses perangkat tingkat API , atau jika ingin mengembangkan plugin interface antara komponen asli dan WebView (tampilan web).
  • Pengembang web dan ingin menyediakan aplikasi web tersebut untuk di distribusi di berbagai toko aplikasi portal.

Komponen dasar PhoneGap

Aplikasi PhoneGap bergantung pada file config.xml umum yang menyediakan informasi tentang aplikasi dan menentukan parameter yang mempengaruhi cara kerjanya , seperti menanggapi pergeseran orientasi .

Aplikasi itu sendiri diimplementasikan sebagai halaman web , bernama index.html secara default. Untuk menjalankannya dibutuhkan berbagai referensi seperti CSS , JavaScript , gambar , file media , atau sumber daya lain . Aplikasi ini dijalankan sebagai halaman web dalam bentuk aplikasi mobile yang dapat di distribusikan ke toko-toko aplikasi mobile (Google Play, App Store, Blackberry World dll) . Untuk menjalankannya dibutuhkan referensi file phonegap.js yang menyediakan binding API .PhoneGap menyediakan antarmuka plugin untuk komponen-komponen user interface untuk berkomunikasi satu sama lain.

Fitur-fitur PhoneGap

PhoneGap telah mendukung sebagian besar Sistem Operasi mobile seperti iOS, Android, Blackberry 10, Windows Mobile, WebOS, dan Bada. Berikut tabel fitur-fitur yang di dukung PhoneGap
Tabel fitur-fitur yang didukung PhoneGap


PhoneGap telah didownload lebih dari 1 juta kali dan sedang digunakan oleh lebih dari 400.000 pengembang. Ribuan aplikasi yang dibangun menggunakan PhoneGap yang tersedia di toko-toko aplikasi mobile. 

Kode PhoneGap disumbangkan kepada Apache Software Foundation (ASF) di bawah nama Apache Cordova dan lulus untuk status proyek top-level pada Oktober 2012 Melalui ASF. PhoneGap akan selalu tetap gratis dan open source di bawah Lisensi Apache Versi 2.0.


Source dan selengkapnya www.phonegap.com

Jumat, 08 Februari 2013

Perbedaan IDE, ATA, SATA, dan SSD pada Hardisk

Hardisk (HDD) merupakan salah satu komponen komputer yang berfungsi sebagai media penyimpanan data. Hardisk ini didesign untuk menyimpan data dalam jumlah besar. Data pada hardisk disimpan sebagai pulsa magnetik pada piringan metal yang berputar yang terintegrasi. Atau dapat diartikan dengan cakram keras. Data disimpan dalam lingkaran konsentris yang disebut track. Tiap track dibagi dalam beberapa segment yang dikenal sebagai sector. Untuk melakukan operasi baca tulis data dari dan ke piringan, harddisk menggunakan head untuk melakukannya, yang berada disetiap piringan. Head inilah yang selanjut bergerak mencari sector-sector tertentu untuk dilakukan operasi terhadapnya. Waktu yang diperlukan untuk mencari sector disebut seek time. Setelah menemukan sector yang diinginkan, maka head akan berputar untuk mencari track. Waktu yang diperlukan untuk mencari track ini dinamakan latency.

Berikut beberapa jenis pada hardisk :

1. IDE
IDE (Integrated Drive Electronics ) merupakan standar interface antara bus data motherboard komputer dengan disk storage . IDE interface di buat berdasarkanIBM PC Industry Standard Architecture (ISA) 16-bit bus. Interface dari IDE adalah interface untuk storage devices yang dapat teringrasi untuk disk atauCD-ROM drive . Walaupun IDE merupakan teknologi yang umum, kebanyakan orang menggunakan istilah IDE untuk merujuk pada spesifikasi ATA. SedangkanAHCI (Advance Host Controller Interface ) merupakan mekanisme hardware yang membolehkan software untuk berkomunikasi dengan SATA seperti host bus adapter yang didesain untuk hot-plugin dan native command queuing(NCQ ) yang dapat menaikan kemampuan komputer/sistem/hard disk terutama dalam lingkungan multi tasking dengan cara membolehkan drive untuk menjalankan perintah baca tulis yang dikirim secara acak dengan tujuan untuk optimalisasi perpindahan head pada proses pembacaan. AHCI telah di dukung oleh berbagai sistem operasi seperti Windows Vista dan Linux kernel 2.6.19.

2. ATA
Kebanyakan type drive yang digunakan oleh para pengguna komputer adalah tipe ATA (dikenal dengan IDE drive). Tipe ATA di buat berdasarkan standart tahun 1986 dengan menggunakan 16 bit paralel dan terus berkembang dengan penambahan kecepatan transfer dan ukuran sebuah disk. Standart terakhir adalah ATA-7 yang dikenalkan pertama kali pada tahun 2001 oleh komite T13(komite yang bertanggung jawab menentukan standart ATA). Tipe ATA-7 memiliki data transfer sebesar 133 MB/sec. kemudian selama tahun 2000 ditentukan standar untuk paralel ATA yang memiliki data rate sebesar 133 MB/sec, tapi paralel ATA terdapat banyak masalah hal singnal timin, EMI(electromognetic interference) dan intergitas data. Kemudian para industri berusaha menyelesaikan masalah yang di timbulkan oleh paralel ATA dan di buat standar baru yang di sebut Serial ATA (SATA)

ATA (Advanced Technology Attachment) menggunakan 16 bit paralel digunakan untuk mengontrol peralatan komputer, dan telah di pakai selama 18 tahun lebih sebagai standar. Perbedaan SATA dan ATA yang paling mudah adalah kabel data dan power yang berbeda.

Standar ATA, seperti 200GB Western Digital Model, mempunyai dua inch kabel ribbon dengan 40 pin koneksi data dan membutuhkan 5V untuk setiap pin dari 4 pin connection. Sedangkan SATA seperti 120 GB western Digital Model mempunyai lebar setengah inci, 7 connector data connection sehingga lebih tipis dan mudah untuk mengatur kebel datanya. Kabel data SATA mempunyai panjang maksimal 1 meter (39.37 inci) lebih panjang dari ATA yang hanya 18 inci.

3. SATA
SATA dengan 15 pin kabel power dengan 250 mV, tampaknya memerlukan daya lebih banyak di bandingkan dengan 4 pin ATA, tapi dalam kenyataanya sama saja. Dan kemampuan SATA yang paling bagus adalah tercapainya maximum bandwith yang mungkin yaitu sebesar 150 MB/sec

Keuntungan lainya dari SATA adalah SATA di buat dengan kemampuan hot-swap sehinga dapat mematikan dan menyalakan tanpa melakukan shut down pada sistem komputer.

Sedangkan dalam harga, drive SATA lebih mahal sedikit di bandingkan drive ATA , kesimpulanya SATA lebih memiliki keuntungan dibandingkan ATA dalam connector, tenaga, dan yang paling penting performanya. Sekarang standar ATA telah mulai di tinggalkan dan produsen memilih standart SATA.

4. SSD
SSD (Solid-State Drive) adalah media penyimpanan data yang menggunakan ngingatan tak gabar (nonvolatile memory) sebagai media dan tidak menggunakan cakram magnetis seperti cakram keras konvensional. Berbeda dengan ngingatan gabar (volatile memory) (misanya RAM), data yang tersimpan pada SSD tidak akan hilang meskipun daya listrik tidak ada.


Dari sisi sifatnya, SSD dapat digolongkan menjadi dua, yaitu berbasis flash dan berbasis DRAM (Dynamic Random Access Memory).

Di pasaran saat ini banyak kita temui teknologi SSD berbasis flash, misalnya Flash Disk, Secure Digital (SD Card), Micro SD Card, Multi Media Card (MMC) dan Compact Flash (CF). Sementara SSD dengan ukuran fisik sebesar hard-disk konvensional, yaitu ukuran 1,8 inci dan 2,5 inci dengan kapasitas hingga diatas 128 GB, sejak tahun 2008 sudah mulai populer di pasaran seiring dengan harganya yang makin terjangkau.

SSD berbasis flash memanfaatkan sejumlah kecil DRAM untuk cache yang dipakai untuk menyimpan informasi tentang penempatan blok data serta informasi wear levelling (sebuah teknik untuk memperpanjang usia pemakaian memori berbasis flash). Sementara pada SSD dengan kinerja tinggi biasanya juga dilengkapi dengan penyimpanan daya listrik sementara (energy storage). Komponen ini umumnya disusun dari rangkaian kapasitor atau baterai yang berfungsi untuk memindahkan data dari cache SSD ke flash memory saat komputer dimatikan/ mati mendadak (jika berbasis kapasitor) atau untuk menyimpan data sementara dalam cache (jika menggunakan baterai).


Berikut ada beberapa kelebihan dan kekurangan SSD dibandingkan dengan Harddisk konvensional, yaitu:

Kelebihan

  • Waktu mulai bekerja (start-up) yang lebih cepat. Hal ini berdampak pada akses data yang lebih tinggi, keterlambatan/ penundaan membaca data (latency) yang lebih rendah dan waktu pencarian data (seek time) yang jauh lebih cepat.
  • Tidak memiliki bising/ dengung (noise) mengingat tidak adanya komponen yang bergerak.
  • Lebih hemat daya listrik, meskipun untuk SSD berbasis DRAM masih diperlukan catu daya yang cukup tinggi, namun jika dibandingkan dengan hard-disk konvensional masih jauh lebih hemat energi.
  •  Lebih kebal terhadap guncangan, getaran, dan temperatur yang tinggi.
  • Dengan kapasitas penyimpanan yang sama, SSD memiliki bobot yang lebih ringan dan ukuran fisik yang lebih ramping jika dibandingkan dengan hard-disk biasa (khususnya saat ini hingga ukuran penyimpanan 256 GB) sehingga lebih portable untuk notebook dan mobile external storage.
  • Karena dapat menyimpan data meskipun catu daya tidak ada, kelak teknologi SSD ini jika digabungkan dengan teknologi Memristor (Memory Transistor) membuka kemungkinan tercapainya pembuatan sebuah komputer yang dapat dihidup-matikan layaknya sebuah televisi, sehingga istilah start-up, shut down, hang, blue screen dan sejenisnya hanya menjadi catatan sejarah untuk anak cucu kita.
Kekurangan


  • Harga dipasaran masih mahal.
  • Kapasitas penyimpanan SSD yang tersedia di pasaran saat ini relatif lebih kecil dibandingkan dengan hardisk konvensional

Selasa, 05 Februari 2013

Arti Kata Debug

Kata-kata debug sering ditemukan oleh pengguna komputer, terutama oleh para programmer yang sedang mengutak-atik program yang dibuatnya. Biasanya kata debug muncul saat adanya kesalahan dalam pembuatan program ataupun kesalahan dalam pengetikan kode-kode program. Tidak sedikit dari programmer pemula yang memahami arti debug walaupun sudah sering menemukannya.

Debug berasal dari kata Bug. Arti bug itu sendiri adalah kutu atau serangga. Asal kata bug itu sendiri berawal pada sekitar bulan September 1945 Garace Murray Hopper sedang bekerja pada komputernya dan tiba-tiba komputer tersebut mengalami masalah. Seteah diselidiki, ternyata ada sesuatu yang aneh pada panel F komputernya dan ternyata itu adalah sebuah serangga kecil / bug. Sampai sekarang istilah Bug masih digunakan dengan arti adalah kesalahan pada komputer baik disebabkan oleh software (perangkat lunak) maupun hardware (perangakt keras) sehingga komputer tidak bekerja sebagaimana semestinya.

Dari pengertian bug diatas, maka dapat diartikan Debug adalah proses penanggulangan bug, artinya proses perbaikan suatu program yang mengalami kerusakan atau jika tidak bisa diperaiki maka komputer akan mematikan otomatis program tersebut.

Senin, 04 Februari 2013

Daftar Group Official / Unofficial Smartphone di Facebook

Hai pengguna smartphone.. yuk gabung ke grup smartphone anda di facebook. Disana anda bisa sharing ilmu, berbagi tips dan trik, mengatasi permasalahan pada smartphone Anda dan masih banyak yang lainnya.

Berikut daftar grup smartphone di facebook yang dapat Anda manfaatkan yang Hidjrie kutip dari PULSA COMMUNITY. Yuk lansung ke TKP

Sony Ericsson :
SONY:
Samsung :
LG:
HTC:
HUAWEI:
Smartfren:
LAIN - LAIN :
NOKIA

Minggu, 03 Februari 2013

Apa itu Kamera DSLR ?

Digital Single Lens Reflex (Digital SLR atau DSLR) adalah kamera digital yang menggunakan sistem cermin otomatis dan pentaprisma atau pentamirror untuk meneruskan cahaya dari lensa menuju ke viewfinder. Dalam bahasa yang gampang, DSLR adalah kamera yang memanfaatkan cermin untuk mengarahkan cahaya dari lensa ke viewfinder. Viewfinder adalah lobang kecil dibelakang kamera tempat kita mengintip objek foto.

Perbedaan SLR dan DSLR
Pada kamera SLR tidak terdapat pengaturan ISO, hal ini karena pengaturan ISO telah ditentukan secara otomatis oleh casing film. Sistem elektroniknya hanya berfungsi untuk pengaturan komposisi foto otomatis (aperture, shutter speed). Penyimpanan data pada kamera SLR menggunakan film 35mm (analog / roll film). Jika ingin memproses foto atau mencetak gambarnya, maka gulungan film tersebut yang akan dibawa ke tempat pencetak foto untuk di cetak atau di scan.

Berbeda dengan SLR, DSLR media penyimpanan datanya adalah sebuah Memory Card. Jadi jika ingin mengedit atau mencetak foto, maka tinggal copy foto dari Memory Card ke komputer dan tinggal print saja. DSLR ini bekerja dengan sistem digital mulai saat capture obyek foto oleh Sensor hingga peletakan pada media penyimpanan seperti memory card. Oleh karena itu pada Kamera DSLR terdapat lebih banyak tombol dibanding Kamera SLR. Tombol-tombolnya seperti pilihan ISO, White Balance, Preset Scenes, Resolusi dan lainnya.

Perbedaan Per-Alpha, Alpha, Beta, RC, dan RTM pada Software

Pada pembuatan software biasanya akan melewati beberapa fase, dari Pre-Alpha, Alpha, Beta, RC (Release Candidate), sampai dengan tahap RTM (Release to Manufacturing). Tujuannya adalah software tersebut dapat memenuhi tujuan akhir yang diharapkan dan layak untuk diperjual belikan. Disamping itu juga untuk memuaskan konsumen dan pengguna software / aplikasi.

Berikut Hidjrie jelaskan tahap-tahap yang umumnya dilalui pada pembuatan aplikasi / software dari awal hingga akhir

  • Pre-Alpha. Tahap ini merupakan tahap yang pertama, biasanya software ini dalam proses pengujian oleh pihak internal. Poduk yang diuji ini masih terdapat banyak bugs-bugs yang harus diperbaiki.
  • Alpha. Pada tahap ini bugs-bugs yang ada sudah banyak diperbaiki. Software yang dibuat masih dalam tahap uji coba oleh developer dan orang-orang tertentu yang diundang, biasanya software belum stabil dan kadang mengalami crash.
  • Beta. Tidak berbeda jauh degan Alpha, tahap Beta ini sudah didistribusika secara umum untuk diuji oleh pengguna / user. Nantinya user akan memberikan feedback / umpan balik kepada developer tentang keluhan-keluhan terhadap software tersebut. Selain keluhan, biasanya user juga memberitahu developer tentang keinginannya terhadap software tersebut.
  • RC (Release Candidate). Merupakan tahap terakhir dari pengetesan oleh para tester. Versi ini bisa diblang hampir sempurna. Jika ada bugs, biasnya tidak parah atau tersembunyi. Biasanya software ini dapat didownload di internet dan belum diperjual belikan.
  • RTM (Release to Manufacturing). Versi ini adalah versi akhir dan merupaka versi yang stabil dan hampir tidak ada bugs serta sudah memenuhi standard kualitas untuk diperjualbelikan. Software ini sudah diperjual belikan di too-toko penjual kaset original maupun secara online dengan membeli lisensi.